tag:blogger.com,1999:blog-72336748741311294712024-02-19T10:59:29.539+07:00Keanekaragaman Hayatierihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-67890266311178087642012-05-03T12:33:00.000+07:002012-05-03T12:33:54.997+07:00Garuda, Spesies Baru Tawon dari Sulawesi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE20FMDz4x6zsH7iouRtWbl_YgMszeaXxKfu9e0C9ApiXjwflWUei9ZmVXu5aahOApkayGUVbOuiwCFEpyC_SmHIBV59P1KlunYH0Lv01SRMGMvLENgz2BRsCMxYs_d3bb4Tn9gFpAvX4/s1600/120735_tawon-raksasa_300_225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE20FMDz4x6zsH7iouRtWbl_YgMszeaXxKfu9e0C9ApiXjwflWUei9ZmVXu5aahOApkayGUVbOuiwCFEpyC_SmHIBV59P1KlunYH0Lv01SRMGMvLENgz2BRsCMxYs_d3bb4Tn9gFpAvX4/s1600/120735_tawon-raksasa_300_225.jpg" /></a></div><br />
Spesies baru tawon ditemukan di Pegunungan Mekonggo, Sulawesi, Indonesia. Penemunya, Lynn Kimsey menamai tawon raksasa itu sebagai Garuda. <br />
<br />
Kimsey yang juga profesor entomologi di Universitas California, Davis, Amerika Serikat mengatakan spesies ini memiliki panjang 2,5 inci atau sekitar 6,4 centimeter (cm), seperti dikutip dari laman <em>Dailymail</em><em>.</em> "Saya menamai Garuda, seperti simbol nasional Indonesia," kata Kimsey.<br />
<br />
Dia menambahkan Garuda memiliki...............<a href="http://nasional.vivanews.com/news/read/299122-garuda--spesies-baru-tawon-dari-sulawesi">selengkapnya</a></div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-66263402433321242932012-04-26T11:02:00.001+07:002012-04-26T11:03:59.931+07:00Akibat Evolusi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDSSmxcHdE9w4aYwNe2ACzy5WCTIvLD2qGZrEx3A5_MOHxcP0IX_B6hwnvuL8_XB6_YehTDcacZNvRn6aqGYsIyJWBtvqmU4_zpF1uQj8xnvREaqJzRCyZf-XfBm_5841_6gHkNzp-Q9o/s1600/evolution.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDSSmxcHdE9w4aYwNe2ACzy5WCTIvLD2qGZrEx3A5_MOHxcP0IX_B6hwnvuL8_XB6_YehTDcacZNvRn6aqGYsIyJWBtvqmU4_zpF1uQj8xnvREaqJzRCyZf-XfBm_5841_6gHkNzp-Q9o/s320/evolution.jpg" width="320" /></a></div><br />
Evolusi memengaruhi setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru yang tidak akan bercampur kawin. Akibat evolusi kadang-kadang dibagi menjadi 2 yaitu:<br />
<br />
<a name='more'></a> 1. Makroevolusi<br />
adalah evolusi yang terjadi pada tingkat di atas spesies, seperti kepunahan dan spesiasi.<br />
2. Mikroevolusi<br />
adalah perubahan evolusioner yang kecil, seperti adaptasi yang terjadi dalam spesies atau populasi.<br />
<br />
Perbedaan antara mikroevolusi dengan makroevolusi tidaklah begitu banyak terkecuali pada waktu yang terlibat dalam proses tersebut. Namun, pada makroevolusi, sifat-sifat keseluruhan spesies adalah penting. Makro dan Mikroevolusi dapat melibatkan seleksi pada tingkat yang berbeda-beda, dengan mikroevolusi bekerja pada gen dan organisme.</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-77445582167502489202012-04-25T09:04:00.001+07:002012-04-25T09:08:15.227+07:00Seleksi Alam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:<br />
<a name='more'></a><br />
1. Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.<br />
2. Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup<br />
3. Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.<br />
<br />
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi misalnya, tinggi badan. seleksi alam dapat dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu:<br />
<br />
1. Seleksi Bearah (directional selection)<br />
Yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi.<br />
2. Seleksi Pemutus (disruptive selection) <br />
Merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata).<br />
3. Seleksi Pemantap (stabilizing selection)<br />
Yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ekstrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Dapat menyebabkan organisme memiliki tinggi badan secara perlahan.<br />
<br />
</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-79110762227071247332012-04-19T10:22:00.002+07:002012-04-19T10:22:25.179+07:00Evolusi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Pengertian dari Evolusi adalah perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan ini disabebkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atu langka dalam suatu populasi. Yang mendorong terjadinya evolusi ada dua mekanisme utama yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk kelangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya <br />
<a name='more'></a>sifat yang merugikan menjadi berkurang. Sementara Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan inin menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.<br />
<br />
Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang terwariskan. Warna mata pada manusia, sebagai contohnya, merupakan sifat-sifat yang terwariskan ini. Sifat terwariskan dikontrol oleh gen dan keseluruhan gen dalam suatu genom organisme disebut sebagai genotipe. Keseluruhan sifat-sifat yang terpantau pada perilaku dan struktur organisme disebut sebagai fenotipe. Sifat-sifat ini berasal dari interaksi genotipe dengan lingkungan. Oleh karena itu, tidak setiap aspek fenotipe organisme diwariskan.<br />
</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-70770500914329572212012-04-18T08:54:00.000+07:002012-04-18T08:54:41.397+07:00Pentingnya Keanekaragaman Hayati Laut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Keanekaragaman Hayati Laut merupakan semua keberagaman bentuk yang ada di permukaan maupun laut dalam, termasuk interaksi antarjenis, populasi maupun dengan habitat serta lingkungannya. Keanekaragaman Hayati Laut dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu;<br />
<a name='more'></a><br />
1. Keragaman Genetik laut<br />
<br />
keragaman genetik laut terfokus pada perbedaan informasi genetis yang berada di dalam masing-masing individu, baik tanaman, hewan maupun mikriorganisme laut.<br />
<br />
2. Keragaman spesies Laut<br />
<br />
Bertumpu pada variasi spesies yang berada dilautan.<br />
<br />
3. Keragaman ekosistem laut<br />
<br />
Untuk keragaman ekosistem, khususnya berkaitan dengan perbedaan habitat, komunitas, hingga perbedaan ekologi atau ekosistem lautan.<br />
<br />
<br />
Manusia mendapatkan sebagian besar makanan dan berbagai bahan obat-obatan dari lautan. Ikan sebagai hasil utama laut, memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan manusia bila dikonsumsi. Hasil laut juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Sebagai contoh, berbagai jenis alga telah menjadi bahan baku kosmetik dan antibiotika. Pesisir lautan juga mempunyai sejumlah fungsi baik untuk manusia maupun alam sekitarnya diantaranya;<br />
<br />
1. Daerah pelindung terhadap gelombang laut dan arus laut.<br />
2. Tempat untuk daur ulang unsur-unsur hara yang penting<br />
3. habitat berbagai satwa maupun flora<br />
4. sarana rekreasi<br />
5. sumber penghasil kayu<br />
<br />
Keanekaragaman Hayati Laut mempunyai nilai vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem, secara makro maupun mikro. Sehingga tidak terjadi kepunahan. Keberadaan lautan sebagai penyeimbang siklus hidrologi mampu mempertahankan eksistensi air terhadap kehidupan seluruh spesies di muka bumi.<br />
</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-16291959687395874612012-04-18T08:53:00.000+07:002012-04-18T08:53:20.133+07:00Mengenal Habitat Kura-Kura<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCrofDnHdkXK4KR_Ln0Op1Fk2TLeA_560E1VMdXmu8MtJ1NHcYr8pria8oTkJMr7Rzubgx9VkAloA_aKyR3VJncDRBDDtVUyKA1yGPTUhZqwwHIyPf9Ws8vlr2Zy7P8d_VINWhXq3gs5o/s1600/kura-kura_500_333.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCrofDnHdkXK4KR_Ln0Op1Fk2TLeA_560E1VMdXmu8MtJ1NHcYr8pria8oTkJMr7Rzubgx9VkAloA_aKyR3VJncDRBDDtVUyKA1yGPTUhZqwwHIyPf9Ws8vlr2Zy7P8d_VINWhXq3gs5o/s320/kura-kura_500_333.jpg" width="320" /></a></div><br />
mendengar nama hewan ini pasti anda sudah tahu bahwa hewan ini mepunyai sifat jalan yang lambat dan memiliki tempurung pada punggungnya ini memiliki habitat yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Habitat kura-kura yang alami dapat ditemukan di sungai ataupun laut. Kura-kura termasuk hewan yang mengalami evolusi paling lambat, hampir tidak jauh beda dengan bentuk tubuh kura-kura yang ditemukan pada ratusan <br />
<a name='more'></a>tahun lalu. Kura-kura memiliki bentuk tubuh yang unik pada bagian punggungnya yang keras yang menutupi badannya yang disebut carapace. Cangkang kura-kura memiliki bermacam warna, bentuk, serta ukuran. Kura-kura dapat hidup di darat dan di air, nah berikut ini beberapa tempat habitat alami kura-kura;<br />
<br />
1. Habitak kura-kura di air (akuatik)<br />
<br />
Kura-kura hidup di perairan seperti laut, sungai, danau, ataupun kolam. Kura-kura yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah kura-kura air tawar (freshwater tortoise). Ciri dari kura-kura ini adalah memiliki selaput pada jari kakinya untuk berenang<br />
<br />
2. Habitat kura-kura di darat<br />
<br />
<br />
Kura-kura yang satu ini memang unik yaitu hidup di dataran seperti padang rumput, stepa(tanah yang luas dan kering), dan gurun pasir. kura-kura jenis ini antara lain adalah kura-kura padang pasir atau desert tortoise.<br />
<br />
3. Habitat kura-kura semi akuatik<br />
<br />
Kura-kura ini menyukai dua tempat sekaligus yaitu daratan dan air. Kura-kura jenis ini banyak sekali populasinya di dunia. Jenis kura-kura ini antara lain adalah kura-kura Ambon (Cuora Amboinesis) yang memiliki cangkang dan punggung berbentuk kotak.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-35746317984831692542012-04-16T10:13:00.000+07:002012-04-16T10:13:00.900+07:00Lahan Basah dan Hutan primer<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Lahan basah atau wetland (Ingg.) adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Yang digolongkan sebagai lahan basah diantaranya adalah rawa-rawa, paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah digolongkan kedalam air tawar, payau, atau asin. lahan basah memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibanding dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan basah tumbuh berbagai tanaman macam tipe vegetasi(masyarakat tetumbuhan) seperti hutan rawa air tawar, <br />
<a name='more'></a>hutan rawa gambut, hutan bakau, paya rumput. Margasatwa penghuni lahan basah juga tidak kalah beragamnya, mulai dari yang khas lahan basah seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok, dan berbagai macam ikan; hingga ke ratusan jenis burung dan mamalia, termasuk pula harimau dan gajah. Banyak lahan basah yang merupakan lahan subur, sehingga sering dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan pertanian. Di banyak negara lahan basah ini diawasi dengan ketat.<br />
<br />
Hutan primer<br />
<br />
Hutan primer (primary forest) adalah hutan yang telah mencapai umur lanjut dan ciri struktural tertentu yang sesuai dengan kematangannya; serta dengan demikian memiliki sifat-sifat ekologis yang unik.[1]. Pada umumnya hutan primer berisi pohon-pohon besar berumur panjang, berseling dengan batang-batang pohon mati yang masih tegak, tunggul, serta kayu-kayu rebah. Robohnya kayu-kayu tersebut biasa membentuk celah atau rumpang tegakan, yang memungkinkan masuknya cahaya matahari ke lantai hutan, dan merangsang pertumbuhan vegetasi lapisan bawah. Hutan primer yang minim gangguan manusia biasa disebut hutan perawan. Hutan ini juga dikenal dengan nama lain seperti old-growth forest, ancient forest, virgin forest, primeval forest, frontier forest, atau di Britania Raya, ancient woodland. Hutan primer yang terancam kelestariannya oleh sebab kerusakan habitat yang diakibatkan olek pembalakan hutan. Hutan primer seringkali dijadikan rumah bagi spesies tumbuhan dan hewan yang langka, rentan atau terancam punah. Keanekaragaman hayati di hutan primer lebih tinggi atau lebih rendah bergantung pada kondisi lokal, lingkungan, letak geografisnya.<br />
</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-59804157367845341082012-04-16T09:41:00.001+07:002012-04-16T09:48:21.568+07:00Kepunahan Spesies<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Spesies terancam adalah populasi makhluk hidup (spesies atau subspesies terpisahkan evolusi) yang berada dalam resiko kepunahan karena jumlahnya sedikit, maupun terancam punah akibat perubahan kondisi alam atau hewan pemangsa. Berbagai negara di dunia memiliki undang-undang perlindungan istimewa bagi habitat atau spesies terancam, yang berisi pelarangan perburuan, pembatasan pengembangan lahan, atau penetapan daerah cagar alam dan suaka margasatwa. Jumlah spesies yang terancam sebenarnya lebih banyak <br />
<a name='more'></a>dari jumlah spesies yang didaftar dan mendapat perlindungan hukum. Di alam bebas terdapat lebih banyak lagi spesies yang lebih dulu punah sebelum sempat dicatat, atau berpotensi menjadi musnah tanpa pernah berhasil mendapatkan perhatian manusia. Laju kepunahan spesies sepanjang 150 tahun belakangan ini sangat memprihatinkan. Laju kepunahan saat ini adalah 10 hingga 100 kali lipat laju kepunahan alami. Bila tingkat laju kepunahan berlanjut atau terus meningkat, jumlah spesies yang menjadi punah dalam dekade berikut bisa berjumlah jutaan.[2]. Sebagian besar orang hanya berpikir hanya spesies mamalia berukuran besar dan burung yang terancam kepunahan, tapi sebenarnya kestabilan seluruh ekosistem menjadi terganggu dengan punahnya spesies kunci pada salah satu rantai makanan. <br />
<br />
Manusia harus peduli terhadap kepunahan karena kepunahan berarti:<br />
<br />
1. kehilangan suatu spesies sebagai entitas biologi<br />
2. terganggunya kestabilan sebuah ekosistem<br />
3. terancamnya spesies lain<br />
4. kehilangan materi genetika dan biokimia yang tidak tergantikan<br />
<br />
Hilangnya satu spesies dari muka bumi berarti berkurangnya kekayaan alam. Kepunahan suatu spesies yang menjadi mangsa atau pemangsa dalam suatu ekosistem berdampak pada peningkatan atau penurunan jumlah populasi spesies lain. Daftar Sebagian kecil dari spesies yang terancam kepunahannya salah satunya adalah sebagai berikut:<br />
<br />
badak jawa, badak sumatra, jalak bali, komodo, penyu hijau, penyu sisik</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-74702728033078375472012-04-10T10:08:00.000+07:002012-04-10T10:08:06.838+07:00Jenis Keanekaragaman Hayati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Jika dikelompokkan secara garis besar keanekaragaman hayati itu terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu sebagai berikut:<br />
<br />
1. Keanekaragaman genetik<br />
<br />
Setiap organisme yang hidup memeiliki sifat yang sepenuhnya dikendalikan oleh faktor keturunan berupa gen yang dihasilkan dari induk jantan dan induk betina. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
2. Keanekaragaman Spesies<br />
<br />
Keanekaragaman Spesies dikenal juga dengan keanekaragaman Jenis. Secara kasat mata, kita dapat melihat adanya keanekaragaman spesies pada family yang sama. Kita juga dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain. anda dapat mengambil contoh keluarga kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan lain-lain.<br />
<br />
<br />
3. Keanekaragaman Ekosistem<br />
<br />
Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Ada beragam ekosistem dimana tempat makhuk hidup tinggal misalkan, Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut dan hewan yang dapat hidup antara lain rusa dan beruang kutub. <br />
</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-29984991189770036582012-04-10T09:23:00.000+07:002012-04-10T09:23:41.912+07:00Keanekaragaman Berdasarkan Karakteristik Wilayah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
Sebagai negara tropis Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat menonjol. Indonesia memiliki ratusan ribu makhluk yang merupakan lebih 16 persen makhluk di dunia. Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada didunia. Dari Beberapa spesies hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Contohnya adalah sebagai berikut: <br />
1. burung cendrawasih di papua, <br />
2. burung maleo di sulawesi, <br />
3. komodo di pulau komodo. <br />
4. anoa di sulawesi <br />
5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari aceh sampai lampung. <br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas indonesia yang terdapat disumatra</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi dapat dimanfaatkan misalnya adalah macam-macam varietas durian, macam-macam salak dan lain sebagainya.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span></div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-38898575474187580632012-03-30T09:30:00.001+07:002012-03-30T09:31:18.512+07:00Prinsip Etika Lingkungan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Terdapat 9 prinsip etika lingkungan hidup yang dapat digunakan sebagai landasan dalam pengelolaan lingkungan yaitu:<br />
(1) Sikap hormat terhadap alam<br />
(2) Tanggungjawab terhadap alam<br />
(3) Solidaritas Kosmik<br />
(4) Kasih dayang dan kepedulian terhadap alam<br />
(5) Tidak mengganggu/usil terhadap alam<br />
(6) Hidup sederhana dan selaras alam<br />
(7) Sikap adil<br />
(8) Demokrasi<br />
(9) Integritas moral<br />
Penegakan etika lingkungan ini sama halnya memberikan prioritas terhadap kelestarian keanekaragaman hayati seperti sama halnya para masyarakat tradisional yang teguh memegang budayanya, hidup harmonis dengan alam dalam kurun waktu lama. Dalam bidang pertanian teknilogi budidaya yang diterapkan oleh masyarakat lokal di Indinesia cukup beragam sesuai dengan karakter lingkungannya, tidak bersifat satatis melainkan dinamis sehingga menyangga kebutuhan pangannya selama berabad-abad.<br />
<br />
sumber: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-87297531619587892972012-03-30T09:16:00.000+07:002012-03-30T09:16:28.460+07:00Landasan Moral yang harus dibangun manusia untuk mengelola Keanekaragaman Hayati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Efisiensi dan efektifitas pengelolaan keragaman hayati dapat terwujud bila didasarkan pada keleluasaan pemahaman karakter keragaman hayati serta adanya kebersamaan di atas nilai-nilai keadilan menuju kesejehteraan bersama umat manusia. Untuk itu dibutuhkan sebanyak-banyaknya suber-sumber informasi keragaman hayati dan sistem pengelolaannya sebagai acuan dalam penentuan kebijakan. Terdapat 5 landasan moral yang harus dibangun manusia dalam pengelolaan keanekaragaman hayati yaitu: <br />
(1) Setiap spesies memiliki hek untuk hidup dan tergantung satu sama lain.<br />
(2) Manusia bertanggung jawab sebagai penjaga bumi dan bertanggungjawab kepada generasi yang akan datang.<br />
(3) Menghargai kehidupan manusia sama halnya menghargai keanekaragaman hayati.<br />
(4) Alam memiliki nilai spiritual dan estetika yang melebihi nilai ekonominya.<br />
(5) Keanekaragaman hayati dibutuhkan untuk memahami sejarah kehidupan. Berbagai kelompok agama, kepercayaan, dan budaya juga sepakat memberikan penguatan bahwa keanekaragaman hayati merupakan<br />
bagian dari perintah Tuhan untuk dikerjakan dalam rangka pengabdiannya.<br />
<br />
<br />
sumber: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-77843888774558614972012-03-29T14:23:00.000+07:002012-03-29T14:23:37.979+07:00Prinsip-prinsip yang Terkandung dalam Ajaran Budaya Bercocok Tanam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">(1) Dalam bercocok tanam harus memperhatikan musim/cuaca yang tepat; Indonesia memiliki pergantian musim dan cuaca sehingga apa yang ditanam di musim kemarau, penghujan atau masa peralihan hendaknya berbeda. Perubahan jenis dan bercocok tanam akan turut menjaga kelestarian fungsi dari lahan yang tersedia, disamping menjamin tetap tingginya produksi komoditas tanaman.<br />
(2) Pilih jenis/varietas tanaman yang tepat tempat dan waktu; tanaman utama adalah penghasil makanan pokok, tetapi jangan hanya satu jenis saja misalnya padi saja atau jagung saja. Perlu juga dihargai jenis-jenis penghasil karbohidrat lainnya misalnya ubi-ubian, sagu, dll.karana masing-masing wilayah dan musim memiliki kecocokan terhadap tanaman yang dibudidayakan.<br />
(3) Jangan ada pola tanam monokulturdalam ruang dan waktu; dalam satu masa tanam hendaklah ditanam lebih dari satu jenis tanaman untuk berbagai kepentingan hidup manusia baik pangan, sandang, papan, dan kepentingan lainnya.<br />
(4) Jaga keanekaragaman tanaman seperti profilhutan; untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam berupa cahaya yang melimpah, ketersediaan air serta menjaga kesuburantanah, pola tanam yang diterapkan hendaknya mencontoh profil hutan, ada yang pohon, herba, merambat, dll sehingga terjamin keanekaragaman hayati termasuk untuk kehidupan berbagai jenis binatang serta keberlanjutan sistem produksi dalam jangka panjang. Teknologi budidaya yang dikembangkan pun harus disesuaikan dengan kesesuaian waktu dan ruang serta kebutuhan hidup/budaya masyarakatnya.<br />
<br />
sumber: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-4086458170106398662012-03-28T10:35:00.001+07:002012-03-28T15:11:25.302+07:00Melestarikan Keanekaragamn Hayati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Dalam kesempatan kali ini saya menyampaikan macam-macam upaya guna untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Sebagian diantaranya yaitu:<br />
<br />
(1) Tradisi Menanam Pohon<br />
<br />
Salah satunya adalah menanam berbagai jenis pohon misalnya pohon beringin yang memiliki nilai yang sangat tinggi, diantaranya untuk konservasi air dan sebagai habitat berbagai satwa liar terutama kelompok burung. berbagai jenis pohon langka juga sering di tanam antara lain: kepel, sawo kecik, sala dan lain sebagainya.<br />
<br />
(2) Tradisi Grebek<br />
<br />
Tradisi ini biasanya di lakukan oleh keraton pada tanggal dan bulan tertentu. Dalam upacara grebek diantaranya menajikan gunungan terdiri dari berbagai macam jenis makanan tradisional dan buah-buahan yang diberikan kepada rakyat.tradisi ini memiliki makna yang besar bagi pelestarian ragam makanan khas/lokal yang dibuat dari produksi tanaman lokal. Pelestarian jenis-jenis makanan lokal memiliki andil besar bagi keragaman jenis tanaman budidaya lokal.<br />
<br />
(3) Tradisi bebedat<br />
<br />
Tradisi bebedat keluarga raja didaerah hutan mengisyaratkan tradisi ilmiah untuk mengenali kekayaan alam yang tersedia, membatasi populasi flora-fauna yang cenderung dominan untuk menciptakn keseimbangan alam, melakukan koleksi berbagai plasma nuthfah yang cenderung langka untuk dipalihara di lingkungan pesanggrahan yang sering dibangun di dekat tempat bebedat.<br />
<br />
(4) Pelestarian situs-situs keramat<br />
<br />
Tindakan pengeramatan tempat ataupun benda keramat ini ternyata mempunyai andil yang besar dalam melestarikan berbagai jenis kekayaan hayati. Dengan status keramat maka masyarakat tidak berani untuk mengeksploitasi secara sembarangan sehingga keberadaannya dapat terjaga. Sebagai contoh misalnya pengeramatan burung jalak lawu/gading di gunung lawu mampu mendukung konservasi jenis burung tersebut. fenomena ini jega dapet dijadikan rujukan bahwa penanaman jenis tumbuhan langka untuk tujuan konservasi sebaiknya dilakukan ditempat-tempat keramat, misalnya di taman makam.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sumber: Prof.Dr.Sugiyarto, M.Si</div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-66056941562704160922012-03-28T09:24:00.002+07:002012-03-28T10:39:13.981+07:00Manusia sebagai sentra Kerusakan Alam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Tingginya nilai/penghargaan manusia terhadap keanekaragaman hayati tak ayal akan cenderung mendorong peningkatan ekploitasi dan penguasaannya oleh individu, kelompok masyarakat bahkan Negara ataupun kelompok Negara. Pada gilirannya nanti hal ini akan menimbulkan ketegangan-ketegangan antar pengguna serta menimbulkan ancaman bagi eksistensi keanekargaman hayati tersebut. Jika dalam pengelolaannya tidak didasari etika yang baik. Ancaman terbesar adalah terjadinnya degradasi keanekaragaman hayati menuju kepunahan. Para ahli khawatir bahwa dunia kita berada di tengah-tengah kepunahan massalnya yang keenam yang disebut " periode antropogenis" dengan penyebab utamanya adalah tindakan manusia.<br />
Pada akhir abad 20 pola produksi monokultur ternyata menjadi lebih populer disebagian besar kalangan masyarakat hingga muncullah renolusi hijau, yang diantaranya ditandai dengan dicanangkannya program ekstensifikasi dan intensifikasi dengan masukan eksternal yang besar, baik berupa mekanisasi pertanian, bibit, pupuk, dan obat-obatan untuk pemberantasan hama, penyakit dan gulma.<br />
Perubahan gaya hidup menusia menuju modern yang cenderung mengacu kehidupan barat mempunyai andil besar bagi kemerosotan kekayaan hayati. Ada kecenderungan generasi muda untuk meninggalkan gaya hidup, adat-istiadat, tradisi dan budaya para leluhurnya yang akarab lingkungan dan berbeda di satu tempat dengan tempat lainnya sehingga mengurangi keragaman kebutuhan terhadap produk-produk lokal. Sebagai contoh, telah terjadinya perubahan budaya makan, dari penggunaan sumber pangan lokal menjadi sumber pangan yang harus dibeli bahkan diproduksi oleh industri serta melalui proses impor.<br />
<br />
Sumber: Prof.Dr.Sugiyarto, M.Si </div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7233674874131129471.post-83326033428836134702012-03-27T12:14:00.006+07:002012-03-28T10:48:55.430+07:00Nilai Penting Keanekaragaman Hayati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Bagi manusia keanekaragaman hayati memiliki nilai penting yang sangat vital dan sangat beragam.Banyak pakar telah menyepakati secara garis besar ada tiga nilai penting keanekargaman hayati, yaitu:<br />
<br />
(1) Nilai manfaat langsung ( nilai pasar/komoditas); Mencakup keseluruhan nilai manfaat keanekaragaman hayati yang dipanen baik untuk konsumsi sendiri, maupun diolah serta diperdagangkan. Nilai manfaat konsumtif diberikan untuk produk-produk hayati yang dikonsumsi secara lokal dan tidak ditemukan di pasar nasional maupun internasional, misalnya kayu bakar. meskipun nilainya tidak mempengaruhi indeks perekonomian nasional, namun gangguan terhadap sumber-sumber keragaman hayati yang bernilai konsumtif ini akan mempengaruhi kestabilan kehidupan bermasyarakat penggunanya sehingga dalam jangka waktu tertentu juga akan berpangaruhterhadap kehidupan bernegara.<br />
(2) Nilai manfaat tidak langsung ; Mencakup keseluruhan manfaat keanekaragaman hayati sebagai barang yang tidak dipanen/barang publik antara lain untuk perlindungan tanah, pencegah banjir, pengatur iklim, sebagai objek rekreasi, pendidikan , dan lain-lain.dari perhitungan para ahli ekonomi lingkungan dinyatakan bahwa nilai kegunaan non konsumtif berupa jasa lingkungan ini jauh melebihi nilai konsumtifnya.oleh karena itu manusia tidak akan mampu bertahan tanpa jasa layanan ekosistemnya.<br />
(3) Nilai Eksistensi/Nilai pilihan/nilai harapan masa mendatang,yaitu mmencakup potensi keanekaragaman hayati untuk memberikan manfaat ekonomi/non ekonomi di masa depan. Nilai manfaat ini penting diperhatikan mengingat kehidupan manusia selalu berubah/dinamis sehingga berubah pula kebutuhannya. Banyak diantara kekayaan hayati yang semila tidak berguna, disaat lain sangat vital kegunaanya.<br />
<br />
Manfaat keanekaragaman hayati dapat juga dipilah berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda, Misalnyanilai biologis, nilai psikis, nilai sosial, nilai mistis, bahkan nilai politis. Sehingga dalam pengelolaannya, jangan sampai manusia hanya mendasarkan pada pertimbangan ekonomi seperti yang terjadi saat ini. Pada prinsipnya keberagaman kekayaan alam, khususnya kenanekaragaman hayati serta sinerginya dapat dijadikan sebagai tumpuan harapan layanan hidup bagi manusia.<br />
<br />
Sumber: Prof.Dr.Sugiyarto, M.Si </div>erihttp://www.blogger.com/profile/08928946959277427389noreply@blogger.com0