Efisiensi dan efektifitas pengelolaan keragaman hayati dapat terwujud bila didasarkan pada keleluasaan pemahaman karakter keragaman hayati serta adanya kebersamaan di atas nilai-nilai keadilan menuju kesejehteraan bersama umat manusia. Untuk itu dibutuhkan sebanyak-banyaknya suber-sumber informasi keragaman hayati dan sistem pengelolaannya sebagai acuan dalam penentuan kebijakan. Terdapat 5 landasan moral yang harus dibangun manusia dalam pengelolaan keanekaragaman hayati yaitu:
(1) Setiap spesies memiliki hek untuk hidup dan tergantung satu sama lain.
(2) Manusia bertanggung jawab sebagai penjaga bumi dan bertanggungjawab kepada generasi yang akan datang.
(3) Menghargai kehidupan manusia sama halnya menghargai keanekaragaman hayati.
(4) Alam memiliki nilai spiritual dan estetika yang melebihi nilai ekonominya.
(5) Keanekaragaman hayati dibutuhkan untuk memahami sejarah kehidupan. Berbagai kelompok agama, kepercayaan, dan budaya juga sepakat memberikan penguatan bahwa keanekaragaman hayati merupakan
bagian dari perintah Tuhan untuk dikerjakan dalam rangka pengabdiannya.
sumber: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
(1) Setiap spesies memiliki hek untuk hidup dan tergantung satu sama lain.
(2) Manusia bertanggung jawab sebagai penjaga bumi dan bertanggungjawab kepada generasi yang akan datang.
(3) Menghargai kehidupan manusia sama halnya menghargai keanekaragaman hayati.
(4) Alam memiliki nilai spiritual dan estetika yang melebihi nilai ekonominya.
(5) Keanekaragaman hayati dibutuhkan untuk memahami sejarah kehidupan. Berbagai kelompok agama, kepercayaan, dan budaya juga sepakat memberikan penguatan bahwa keanekaragaman hayati merupakan
bagian dari perintah Tuhan untuk dikerjakan dalam rangka pengabdiannya.
sumber: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
0 komentar:
Posting Komentar