Melestarikan Keanekaragamn Hayati



0 komentar
  Dalam kesempatan kali ini saya menyampaikan macam-macam upaya guna untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Sebagian diantaranya yaitu:

 (1) Tradisi Menanam Pohon

     Salah satunya adalah menanam berbagai jenis pohon misalnya pohon beringin yang memiliki nilai yang sangat tinggi, diantaranya untuk konservasi air dan sebagai habitat berbagai satwa liar terutama kelompok burung. berbagai jenis pohon langka juga sering di tanam antara lain: kepel, sawo kecik, sala dan lain sebagainya.

 (2) Tradisi Grebek

     Tradisi ini biasanya di lakukan oleh keraton pada tanggal dan bulan tertentu. Dalam upacara grebek diantaranya menajikan gunungan terdiri dari berbagai macam jenis makanan tradisional dan buah-buahan yang diberikan kepada rakyat.tradisi ini memiliki makna yang besar bagi pelestarian ragam makanan khas/lokal yang dibuat dari produksi tanaman lokal. Pelestarian jenis-jenis makanan lokal memiliki andil besar bagi keragaman jenis tanaman budidaya lokal.

 (3) Tradisi bebedat

     Tradisi bebedat keluarga raja didaerah hutan mengisyaratkan tradisi ilmiah untuk mengenali kekayaan alam yang tersedia, membatasi populasi flora-fauna yang cenderung dominan untuk menciptakn keseimbangan alam, melakukan koleksi berbagai plasma nuthfah yang cenderung langka untuk dipalihara di lingkungan pesanggrahan yang sering dibangun di dekat tempat bebedat.

 (4) Pelestarian situs-situs keramat

     Tindakan pengeramatan tempat ataupun benda keramat ini ternyata mempunyai andil yang besar dalam melestarikan berbagai jenis kekayaan hayati. Dengan status keramat maka masyarakat tidak berani untuk mengeksploitasi secara sembarangan sehingga keberadaannya dapat terjaga. Sebagai contoh misalnya pengeramatan burung jalak lawu/gading di gunung lawu mampu mendukung konservasi jenis burung tersebut. fenomena ini jega dapet dijadikan rujukan bahwa penanaman jenis tumbuhan langka untuk tujuan konservasi sebaiknya dilakukan ditempat-tempat keramat, misalnya di taman makam.




Sumber: Prof.Dr.Sugiyarto, M.Si

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post