Jenis Keanekaragaman Hayati



0 komentar
Jika dikelompokkan secara garis besar keanekaragaman hayati itu terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu sebagai berikut:

1. Keanekaragaman genetik

    Setiap organisme yang hidup memeiliki sifat yang sepenuhnya dikendalikan oleh faktor keturunan berupa gen yang dihasilkan dari induk jantan dan induk betina. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.

Keanekaragaman Berdasarkan Karakteristik Wilayah



0 komentar

Sebagai negara tropis Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat menonjol. Indonesia memiliki ratusan ribu makhluk yang merupakan lebih 16 persen makhluk di dunia. Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada didunia. Dari Beberapa spesies hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.

Prinsip Etika Lingkungan



0 komentar
      Terdapat 9 prinsip etika lingkungan hidup yang dapat digunakan sebagai landasan dalam pengelolaan lingkungan yaitu:
(1) Sikap hormat terhadap alam
(2) Tanggungjawab terhadap alam
(3) Solidaritas Kosmik
(4) Kasih dayang dan kepedulian terhadap alam
(5) Tidak mengganggu/usil terhadap alam
(6) Hidup sederhana dan selaras alam
(7) Sikap adil
(8) Demokrasi
(9) Integritas moral
     Penegakan etika lingkungan ini sama halnya memberikan prioritas terhadap kelestarian keanekaragaman hayati seperti sama halnya para masyarakat tradisional yang teguh memegang budayanya, hidup harmonis dengan alam dalam kurun waktu lama. Dalam bidang pertanian teknilogi budidaya yang diterapkan oleh masyarakat lokal di Indinesia cukup beragam sesuai dengan karakter lingkungannya, tidak bersifat satatis melainkan dinamis sehingga menyangga kebutuhan pangannya selama berabad-abad.

sumber: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si

Landasan Moral yang harus dibangun manusia untuk mengelola Keanekaragaman Hayati



0 komentar
Efisiensi dan efektifitas pengelolaan keragaman hayati dapat terwujud bila didasarkan pada keleluasaan pemahaman karakter keragaman hayati serta adanya kebersamaan di atas nilai-nilai keadilan menuju kesejehteraan bersama umat manusia. Untuk itu dibutuhkan sebanyak-banyaknya suber-sumber informasi keragaman hayati dan sistem pengelolaannya sebagai acuan dalam penentuan kebijakan. Terdapat 5 landasan moral yang harus dibangun manusia dalam pengelolaan keanekaragaman  hayati yaitu:
(1) Setiap spesies memiliki hek untuk hidup dan tergantung satu sama lain.
(2) Manusia bertanggung jawab sebagai penjaga bumi dan bertanggungjawab kepada generasi yang akan datang.
(3) Menghargai kehidupan manusia sama halnya menghargai keanekaragaman hayati.
(4) Alam memiliki nilai spiritual dan estetika yang melebihi nilai ekonominya.
(5) Keanekaragaman hayati dibutuhkan untuk memahami sejarah kehidupan. Berbagai kelompok agama, kepercayaan, dan budaya juga sepakat memberikan penguatan bahwa keanekaragaman hayati merupakan
bagian dari perintah Tuhan untuk dikerjakan dalam rangka pengabdiannya.


sumber: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
newer post older post